https://sekolahmaster.wordpress.com/ |
Salah satu HAM yang diperjuangkan di
Indonesia adalah pendidikan, yang diatur dalam :
Pasal 28C
(1) Setiap orang berhak mengembangkan
diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan
memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi
meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia.** )
(2) Setiap orang berhak untuk memajukan
dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif untuk membangun masyarakat,
bangsa dan negaranya.**)
Pasal 31
(1) Setiap warga negara berhak mendapat
pendidikan****)
(2) Setiap warga negara wajib mengikuti
pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya.****)
(3) Pemerintah mengusahakan dan
menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan
dan ketakwaan serta ahlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
yang diatur dengan undang-undang.****)
(4) Negara memprioritaskan anggaran
pendidikan sekurang-kurangnya dua puluh persen dari anggaran pendapatan dan
belanja negara serta dari anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk memenuhi
kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional.****)
(5) Pemerintah memajukan ilmu
pengetahuan dan teknologi dengan menunjang tinggi nilai-nilai agama dan
persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat
manusia.****)
Selain pemerintah yang mengusahakan
pemerataan pendidikan di Indonesia, banyak tokoh masyarahat yang tergerak
hatinya untuk membantu rakyat kecil yang ingin belajar, namun tidak mampu dari
segi ekonomi. Salah satu dari tokoh masyarakat ini adalah Bapak Nur Rohim,
seorang pendiri dari sekolah anak jalanan yang sudah banyak dikenal oleh
masyarakat yaitu Sekolah Master.
(Jalan masuk Sekolah Master) |
Sekolah Master (Masjid Terminal) yang
sudah lama berdiri ini dirintis dari nol oleh Bapak Nur Rohim sendiri. Lahir
dari keluarga yang berkecukupan tidak membuat Bapak Nur Rohim melupakan sesama
yang membutuhkan. Beliau bercerita bahwa dulu saat masih kecil, beliau sangat
gemar pergi keluar rumah. Tumbuh besar di daerah Tanah Abang yang terkenal
dengan “premannya”, membuat ia kenal dengan dunia anak jalanan yang keras, dunia
yang menuntut kerja keras demi bertahan hidup.
Berawal dari membuka kios kecil di
daerah Terminal Depok yang terdapat banyak anak jalanan, beliau tergerak
hatinya untuk merangkul anak-anak itu. Awalnya beliau hanya sekedar memberikan
kiosnya untuk tempat mereka beristirahat di malam hari. Pernah suatu ketika
beliau berbicara kepada mereka mengenai pendidikan, dan beliau pun mengerti,
bahwa anak-anak ini ingin merasakan bangku sekolah.
Pak Nur Rohim mengambil tindakan, beliau
meminta ijin kepada pemilik masjid di terminal untuk meminjam teras masjid
sebagai tempat mengajar anak-anak jalanan untuk sementara waktu. Awalnya
terdapat penolakan dari beberapa orang, namun pengurus masjid mengijinkan, dan
dari sini lah Bapak Nur Rohim mulai merintis mendirikan Sekolah Master.
Mengumpulkan anak-anak untuk belajar di
sekolah ini tidaklah mudah. Bukan karena mereka tidak ingin bersekolah, bukan
kerena mereka menganggap pendidikan tidak penting. Himpitan ekonomi menuntut
mereka berkerja keras untuk bertahan hidup. Bagi mereka, uang lebih penting
untuk mereka cari dibanding pendidikan. Mendapatkan sesuap nasi saja sulit, apa
lagi meluangkan waktu untuk mengenyam pendidikan walaupun gratis sekalipun.
Lalu bagaimana caranya mendapatkan
kepercayaan mereka?
Dikisahkan bahwa Bapak nur rohim memulai
pendekatan dengan terjun ke lingkungan mereka. Beliau berbicara dengan orangtua
dari anak-anak jalanan hingga menemui “abang” mereka. Beliau juga menyisihkan
sedikit uangnya untuk mendapatkan kepercayaan mereka, seperti membawakan
makanan atau beras. Namun untuk mendapatkan kepercayaan dari “abang” mereka
tidaklah semudah itu. Tak jarang Beliau sampai harus datang ke kantor polisi.
Beliau bercerita bahwa orang seperti mereka, bila sudah bersangkutan dengan
polisi lebih memilih untuk mundur, di saat mereka tidak ada kawan seperti ini beliau
justru maju dan menemani mereka, bukan untuk membela kesalahan namun untuk
memberikan dukungan. Kegigihan dari Beliau pun akhirnya berbuah manis, beliau
mendapatkan kepercayaan dan akhirnya dapat mendirikan sekolah ini yang terus
berkembang hingga saat ini.
(suasana belajar mengajar di Sekolah Master) |
Sekolah Master, adalah sekolah anak
jalanan tanpa pungutan biaya sepeserpun. Jangankan meminta bayaran, siswa
disini justru diberikan bekal untuk bertahan hidup di dunia mereka yang keras.
Guru yang mengajar disekolah ini juga merupakan relawan yang dengan
keinginannya sendiri meluangkan waktu tanpa mengharapkan imbalan apapun, hanya
dengan harapan ilmu yang mereka berikan akan bermanfaat untuk anak-anak yang
mereka ajari. Banyak pula murid lulusan sekolah master yang kemudian kembali
mengabdi di sekolah ini untuk “balas budi”.
Sekolah Master bukanlah sekolah biasa.
Sekolah ini menekankan ajaran agama untuk membentuk kepribadian yang baik bagi
murid-muridnya. Di sekolah ini bukan hanya teori saja yang diajarkan, namun
juga praktik dan mengasah kemampuan murid untuk bekal mereka mencari nafkah.
Pada jenjang SMA sekolah master bukan hanya memisahkan muridnya dengan jurusan
IPA dan IPS saja, namun lebih menjurus lagi, nantinya ingin kuliah di jurusan
apa, itu yang akan diperdalam.
(saat menyanyikan lagu berbahasa Jepang) |
Pada hari Kamis, 20 April 2017, kami
mengunjungi langsung Sekolah Master dan memasuki salah satu kelas yang
didalamnya berisi siswa siswi kelas 6 SD. Saat itu, siswa siswi sedang
melakukan ujian harian. Mereka bersekolah sampai pukul 12 siang. Selain proses
belajar-mengajar, mereka juga diajarkan berbicara bahasa Inggris dan bernyanyi
bahasa asing. Mereka pun hafal lagu yang berbahasa Mandarin dan Jepang. Terkadang,
disela waktu belajar, guru akan membagikan makanan kecil dan memakannya
bersama-sama. Hari itu, setelah ujian harian selesai, kami mengadakan kuis
kecil untuk mereka dan mereka sangat antusias dalam kuis itu.
Banyak sukarelawan yang mengirim atau
datang langsung ke Sekolah Master untuk membagikan barang-barang atau makanan
untuk murid-murid yang ada disana.
(halaman SD dan SMA di Sekolah Master) |
(Bangunan SMP di Sekolah Master) |
Saat ini Bapak Nur Rohim sedang
mengembangkan lagi Sekolah Master, tidak hanya menyediakan tempat belajar,
namun juga lapangan kerja. Beliau sedang merintis untuk membuka lapangan kerja
dan mengarahkan serta mendidik murid-muridnya untuk dapat menjalankan usaha
yang sedang beliau rencanakan ini.
Dengan landasan bahwa semua orang berhak
mendapatkan pendidikan dan hidup yang layak, Bapak Nur Rohim mulai merintis
sebuah sekolah untuk anak-anak jalanan. Beliau begitu peduli dengan mereka.
Beliau percaya bahwa anak-anak ini bila di dukung dan diberi kesempatan serta
fasilitas maka mereka dapat sangat berguna untuk bangsa ini dan orang-orang di
sekitar mereka.
Janganlah memandang rendah orang lain
karena ekonominya. Tundukkanlah kepala dan lihat dunia dari segi yang berbeda,
maka ada banyak pelajaran penting yang bisa didapat dari sana.
DAFTAR PUSTAKA:
Undang-undang Dasar Negrara Republik
Indonesia tahun 1945
Wawancara dengan Bapak Nur Rohim selaku pendiri
Sekolah Master
Tim Penyususn:
-
Adi Dahni
-
Ardin A Anugerah
-
Raihan Akmal
-
Safira Chairunnisa
-
Tatya Atyanti P
Tidak ada komentar:
Posting Komentar