Rabu, 28 Desember 2016

Kesenian yang Terlupakan

(Tinjauan Manusia & Tanggung Jawab serta Pengabdian)

https://www.google.co.id/search?=tari+gandrung+banyuwangi

Indonesia sudah sangat di kenal dengan ragam budaya dan keseniannya. Namun, ragam budaya dan kesenian Indonesia perlahan mulai menghilang, salah satunya adalah kesenian gandrung banyuwangi. Kesenian Gandrung Banyuwangi merupakan
ibu dari jenis kesenian banyuwangi lainnya. Pada awalnya kesenian Gandrung Banyuwangi dibawakan sebagai perwujudan rasa syukur masyarakat setiap habis panen. Kata "Gandrung" diartikan sebagai terpesonanya masyarakat Blambangan yang agraris kepada Dewi Sri sebagai Dewi Padi yang membawa kesejahteraan bagi masyarakat. Namun belakangan, kesenian ini dibawakan sebagai pertunjukan dalam hajatan warga.


Kebanyakan dari anak muda pada generasi saat ini kurang mengindahkan ragam budaya dan kesenian asli dari Indonesia. Dengan alasan "tidak kekinian" anak muda zaman sekarang cenderung lebih menyukai dan memilih kebudayaan barat yang dianggap lebih modern dan lebih kekinian. Terlebih lagi dalam pementasan kesenian Gandrung Banyuwangi terdapat satu tahapan dimana penari akan menari berpadangan dengan tamu undangan yang hadir. Pada tahap ini terkadang terjadi hal yang tidak menyenangkan dimana tamu undangan yang menari berpasangan melakukan kontak fisik kepada penari. Selain itu dalam kesenian Gandrung Banyuwangi masih ada yang mempercayai bila tidak menyiapkan sesaji sebelum pementasan dimulai maka akan ada penari yang jatuh sakit. Hal inilah yang membuat penari tradisional lebih memilih kesenian lain dibandingkan dengan Gandrung Banyuwangi.


Menjadi seorang penari Gandrung memang tidaklah mudah, penari harus tetap tersenyum kepada tamu walau merasa mendapat perlakuan yang kurang menyenangkan. Disamping itu, karena kesenian ini sudah hampir dilupakan sepenuhnya oleh masyarakat, menjadi penari Gandrung memikul beban yang berat karena harus bertanggungjawab untuk melestarikan kesenian ini. Kebanyakan penari Gandrung akan senantiasa mengabdi sepanjang hidupnya demi melestarikan kesenian ini. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia tanggung jawab memiliki arti keadaan wajib menanggung segala sesuatu. sedangkan pengabdian adalahproses, cara, perbuatan mengabdi atau mengabdikan.


https://www.youtube.com/watch?youtu.be&v=c...
Kesenian Gandrung Banyuwangi memang memiliki beberapa kekurangan, namun kesenian ini tetaplah salah satu ragam budaya dan kesenian asli Indonesia yang harus dilestarikan. Walau saat ini banyak masyarakat yang meninggalkan kesenian ini bahkan banyak pula yang tidak mengetahui adanya kesenian ini di Indonesia, tetapi sebenarnya masih cukup banyak orang yang berusaha untuk melestarikan kesenian ini. Banyak penari-penari Gandrung Banyuwangi yang terus mengabdi dan terus berusaha untuk melestarikan kesenian ini karena merasa bertanggung jawab sebagai warga Indonesia. Selain itu, saat ini pemerintah juga sudah mendirikan SMK khusus untuk melestarikan kesenian Gandrung.
https://www.youtube.com/watch?feature=youtu.be&v=cQNoo3Cqt2I&app=desktop

Ragam budaya dan kesenian asli Indonesia sangatlah berharga bagi bangsa dan negara ini. Melestarikan dan menghargai budaya dan kesenian Indonesia adalah tanggung jawab bagi warganya. Hal berharga ini sudah sepatutnya dijaga dengan baik agar tidak diakui oleh negara lain yang lebih bisa menjaga dan menghargainya. Dalam kasus kesenian Gandrung memang ditemui  beberapa hal negatif, namun tidak berarti kesenian ini harus dihilangkan. Kesenian ini tetap harus di lestarikan, dengan menghilangkan atau meninimalisir unsur negatif di dalamnya. Demi kebudayaan Indonesia dan demi penari-penarinya.




DAFTAR PUSTAKA:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar