(Tinjauan Manusia & Penderitaan)
Dalam hidup tidak selalu kisah indah yang dialami, terkadang kisah pahit menghampiri. Tidak selalu kebahagiaan yang dirasakan, penderitaan sering kali menyerang. Kali ini penulis ingin membahas tentang "Manusia & Penderitaan". Apakah penderitaan itu? Menurut KBBI penderitaan adalah keadaan yang menyedihkan yang harus ditanggung.
Ada sebuah kisah yang di angkat dari suara hati seorang penari gandrung banyuwangi
. Dikisahkan bagai mana lika-liku kehidupan perempuan bernama Mesti. Lahir pada tanggal 5 juli 1954, kamis wage malam. Saat berusia 6 bulan, ia sakit-sakitan. Budenya yang tidak memiliki anak merasa kasihan dan merawatnya. Budenya pun berjanji, bila Mesti sembuh ia akan dijadikan seorang penari gandrung. Saat sudah beranjak remaja, Mesti yang sudah tidak sakit-sakitan mulai diajari menari gandrung. Terasa memang sudah kehendak Tuhan, ada orang yang ingin melatihnya menjadi penari gandrung seperti janji budenya.
. Dikisahkan bagai mana lika-liku kehidupan perempuan bernama Mesti. Lahir pada tanggal 5 juli 1954, kamis wage malam. Saat berusia 6 bulan, ia sakit-sakitan. Budenya yang tidak memiliki anak merasa kasihan dan merawatnya. Budenya pun berjanji, bila Mesti sembuh ia akan dijadikan seorang penari gandrung. Saat sudah beranjak remaja, Mesti yang sudah tidak sakit-sakitan mulai diajari menari gandrung. Terasa memang sudah kehendak Tuhan, ada orang yang ingin melatihnya menjadi penari gandrung seperti janji budenya.
https://www.youtube.com/watch?youtu.be&v=c.... |
Tahun 1969 pada usianya yang ke-15, Mesti mulai belajar gandrung. Setiap ada yang hajatan Mesti sering kali di undang sebagai penari gandrung. Ia di tuntut untuk bersikap ramah pada semua tamu yang datang, tidak boleh pilih kasih. Dalan tari gandrung, ada tahapan dimana penari harus menari berpasangan dengan tamu yang hadir secara bergantian. Ia harus tetap menjaga sikap nya yang sopan dan lemah lembut walau terkadang ada tamu yang perilakunya tidak sopan, seperti adanya sentuhan fisik. Mesti juga seringkali diganggu oleh pria-pria di jalan karena ia adalah seorang penari gandrung.
Kisah cinta Mesti pun tidak berjalan lancar. Ia sudah menikah dua kali dan keduanya berujung cerai. Pertama kali menikah ia masih berusia 18 tahun. Mesti dan suaminya yang masih sama-sama muda sering kali merasa diuji, di tambah lagi orang tua dari suami mesti tidak senang ia menjadi penari gandrung. Setelah cerai, Mesti menikah lagi, namun tidak di hargai suaminya yang sering bermain perempuan.
Sudah dua kali menikah dan cerai, namun Mesti tidak dikaruniahi anak. Mesti berniat bila dirinya memiliki anak, ia tak ingin anaknya menjadi penari gandrung. Ia ingin menyekolahkan anaknya yang tinggi, sehingga tidak merasakan semua beban hidup yang pernah Mesti rasakan. Ia ingin anaknya bahagia, dan menjadi anak yang berbakti.
Dalam hidup, banyak pelajaran yang dapat di petik dari pengalaman. Baik pengalaman pribadi, maupun pengalaman orang lain. Sebagai penari gandrung kehidupan Mesti memang banyak sekali lika-likunya. Namun Mesti tidak pernah menyerah dalam menjalani hidupnya. Hidup memang tidak dapat di tebak. terkadang memang lelah rasanya bila cobaan datang tiada henti, terlebih lagi segala hal yang diinginkan tak pernah terpenuhi. Tetapi segala hal memang butuh proses. Roda terus berputar, terkadang hidup berada di atas dan terkadang berada di bawah. Bila cobaan datang, bukanlah keluhan yang di keluarkan, bukan putus asa yang dirasakan. Bila cobaan datang, tekad dan semangat tinggi yang maju paling depan, keyakinan bahwa badai pasti akan berlalu. Menjadi manusia yang positif akan memberi dampak yang positif. Bila dapat berpikir dengan positif, tidak akan terbesit bahwa hidup sangatlah berat, tidak akan merasa bahwa hidup penuh penderitaan, dan tidak akan terpikir untuk mengakhiri hidup sebagai jalan pintas.
Sebagai manusia, harus cerdas dalam menjalani hidup. Tidak
ada hidup yang sempurna dengan sendirinya. Kita harus mensyukuri apa yang kita
milik. Seperti Mesti yang diberikan kesempatan hidup dengan tubuh yang sehat
meski harus menjadi penari gandrung. Cobaan memang akan terus menerpa, tetapi
tidak ada cobaan yang tidak dapat di lalui. Bila mau mencoba dan bertahan,
badai sedahsyat apa pun tetap akan berlalu.
DAFTAR PUSTAKA:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar